Mendengar kata
Psikotest biasanya kita akan mengerutkan dahi, terbayang sebuah test yang
sangat menegangkan, melelahkan, memusingkan dan lain-lain yang membuat banyak
orang menyerah dan akhirnya mengerjakan dengan asal-asalan alias yang penting
terisi, perkara salah atau benar urusan belakangan.
Hal
diatas mungkin tidak terjadi seandainya kita sudah mempunyai persiapan yang
cukup dalam menghadai Soal Psikotest, apalagi kita tahu sebelumnya bahwa psikotest
yang akan dilakukan tentang hal yang berkaitan dengan pekerjaan/ujian yang akan
dilaksanakan pasca psikotest tersebut.
Secara
garis besar Psikotest dibedakan menurut jenis test kepribadian yaitu :
- Test kepribadian grafis adalah sebuah
test yang menilai kepribadian seseorang berdasarkan gambar yang dibuatnya.
Test
kepribadian grafis meliputi : Test Wartegg, Test DAP (Draw A Person), Test
Baum Tree dan Test HTP (House Tree Person).
- Tes
kepribadian kuesioner adalah sebuah tes yang menilai kepribadian seseorang
berdasarkan jawaban-jawaban yang dipilihnya terhadap sejumlah pertanyaan
yang diajukan (kuesioner). Tes kepribadian kuesioner meliputi : Tes
Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes Ketelitian, Tes
MAPP, Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes Kerjasama dan Tes
Potensi Sukses.
Beberapa
jenis Test dan tujuannya :
- Test Kepribadian Baum (Tree Test)
bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara
menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes
- Test Kepribadian DAP (Menggambar
Orang) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara
menganalisa gambar orang yang dibuatoleh peserta test.
- Test Kepribadian Efektifitas Diri
bertujuan mengetahui seberapa efektif (cepat&tepat) seseorang itu dalam
melaksanakan tugas dan dalam menyelesaikan berbagai situasi sulit.
- Test Kepribadian Enneagram Personality
bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang yang dibagi menjadi 9
jenis tipe, dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
- Test Kepribadian EPPS bertujuan
mengetahui tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang
dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu
- Tes Kepribadian HTP (House Tree
Person) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara
menganalisa gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat oleh
peserta test.
- Test Kepribadian MBTI bertujuan
mengetahui tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya dengan
menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
- Test Kepribadian Ketelitian bertujuan
mengukur tingkat kecermatan atau ketelitian seseorang dalam mengolah data
yang berupa angka, kata, atau kombinasi keduanya.
- Test Kepribadian MAPP bertujuan
mengukur pilihan kesukaan seseorang dalam berbagai hal terutama yang
berkaitan erat dengan pekerjaan atau dunia kerja profesional.
- Tes Kepribadian Pauli Kraepplin
bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu,
yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak individu,
aspek emosi, aspek penyesuaian diri, dan aspek stabilitas diri dengan cara
memintanya melakukan penghitungan angka-angka dalam deret yang panjang.
- Test Kepribadian Skala Kematangan
bertujuan mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam
bertindak terhadap situasi tertentu.
- Test Kepribadian Teamwork Test atau
test adalah tes yang bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja
dalam sebuah tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama.
- Tes Kepribadian Kecenderungan Sukses
bertujuan mendeteksi kecenderungan seseorang untuk menjadi orang sukses
berdasarkan faktor-faktor tertentu yang ada pada dirinya.
- Tes Kepribadian WARTEGG bertujuan
untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama
dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang
dimiliki oleh seseorang berdasarkan 8 macam gambar yang dibuatnya.
Di
pasaran banyak sekali buku yang membahas masalah psikotest ini, dan sudah
menjadi keharusan pada tiap-tiap proses seleksi selalu dilakukan test potensi
akademik.
Psikotest
tidak hanya dilakukan untuk calon karyawan, tapi juga untuk calon mahasiswa
bahkan di beberapa sekolah lanjutan atas juga sudah diberlakukan psikotest
untuk hal-hal tertentu.
Dengan
latihan-latihan contoh soal psikotes, diharapkan bisa membantu banyak orang untuk
mempersiapkan diri lebih baik lagi.
Contoh
soal psikotes dapat menjadi acuan utama untuk memprediksi soal yang akan muncul
dan bagaimana harus menjawabnya.
Dalam
mengerjakan soal psikotest kita harus percaya diri, karena rasa percaya diri
dapat mendorong orang lebih rileks sehingga kesempatan untuk berbuat kesalahan
yang tidak perlu dapat dihindari.
Apabila
dalam mengerjakan soal psikotest dilakukan dengan terburu-buru dan dipenuhi
kecemasan, pasti akan ada masalah nantinya.
Itulah
mengapa sangat penting untuk tenang dan rileks saat menghadapi test seperti
ini.
Selain
rasa percaya diri dalam menyelesaikan soal psikotes juga sangat dibutuhkan
kecermatan, ketelitian, ketepatan, serta efisiensi waktu. Usahakan
untuk menyelesaikan tiap soal dalam waktu sekitar satu menit karena waktu
testnya memang terbatas.
Peserta
jangan sekedar mengerjakan soal, tetapi harus memastikan soal-soal psikotest
dapat dijawab dengan benar semaksimal mungkin karena biasanya ada standar nilai
yang harus dilampaui jika ingin lulus dari test ini.
Berikut
Contoh Soal Psikotest Dan Cara Menjawab
Contoh
Soal Psikotes Kemampuan Verbal
Contoh
soal psikotes bagian ini meliputi beberapa jenis. Ada test yang berhubungan
dengan persamaan kata atau sinonim, lawan kata atau antonim, serta padanan
hubungan kata atau analogi. Berikut penjelasannya secara singkat.
Sinonim
adalah dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama. Hanya saja,
terdapat perbedaan bentuk luarnya.
Saat
menghadapi soal sinonim, harus diperhatikan kata yang diuji dengan sebaik
mungkin. Jangan sampai salah mengerti karena akan berdampak pada jawabannya.
Contoh : Apa sinonim dari
"ARISTOKRAT"?
|
Pilihan
jawaban yang disediakan adalah:
Menteri, Hulubalang, Bangsawan, Rakyat Jelata, Raja
Kita harus mengetahui dulu arti dari kata "Aristokrat" sebelum
memilih jawaban. Setelah yakin, silakan pilih. Jawaban yang tepat tentu saja
"Bangsawan".
|
Contoh soal psikotes di
buku-buku menunjukkan tidak hanya sinonim dalam bahasa Indonesia saja yang
diujikan, kadangada juga bahasa asing.
Contoh : Tentukan sinonim dari "ENMITY"!
|
Pilihan
jawabannya adalah:
Permusuhan, Persahabatan, Tolok Ukur, Label, Abadi
Untuk menentukan jawaban dari contoh soal psikotes di atas, kembali
pahami arti kata yang ditanyakan sehingga didapat jawaban: "Permusuhan".
|
Antonim adalah
dua kata atau lebih yang bermakna bertolak belakang atau saling berlawanan. Teknisnya
sama saja dengan soal-soal sinonim.
Hanya
saja, memang dibutuhkan ketelitian peserta tes agar tidak salah menjawab. Banyak mempelajari contoh soal
psikotes akan sangat berguna.
Contoh:
SPORADIS
|
a.
Parsial
b. Berubah
c. Sering
d. Konveksi
e. Hambatan
Temukan lebih dulu arti kata “Sporadis”. Ternyata, kata itu bermakna
sesekali, sewaktu-waktu, kadang. Jawaban yang tepat tentu saja "Sering".|
|
Dalam tes
ini, peserta biasanya diminta untuk mencari padanan atau persamaan yang
menghubungkan kata. Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam
memahami makna yang tersirat dalam satu kata.
Banyak yang beranggapan kalau
tes analogi ini cukup sulit meski sudah mempelajari contoh soal psikotes. Kunci
untuk mengerjakan soal analogi ini adalah mempunyai daya nalar yang baik untuk
mengetahui hubungan kata yang tepat.
Contoh soal psikotes berikut
mungkin bisa dijadikan sebagai acuan.
CINCIN
: JARI
|
a.
Burung : Terbang
b. Gelang : Tangan
c. Ons : Bobot
d. Emas : Logam
e. Sepatu : Aksesoris
Dari contoh soal psikotes di atas didapat simpulan bahwa jawaban yang
tepat adalah Gelang : Tangan. Mengapa?
Perhatikan lagi soalnya, cincin dipakai di jari, sama artinya dengan
gelang dipakai di tangan.
|
Soal Psikotes Kemampuan Matematika
Sesuai
judulnya, sudah pasti bagian ini berisi soal-soal matematika mulai dari yang sederhana
hingga yang cukup membuat kening berkerut.
Soal
yang disajikan meliputi soal matematika dasar, tes aritmatika, tes
perbandingan, serta tes barisan angka dan huruf.
Misalnya
saja tes aritmatika. Tes ini disebut juga tes berhitung yang bertujuan untuk
mengukur kemampuan peserta untuk berhitung bilangan.
Peserta
tes psikologi tentu saja harus menguasai penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, akar, serta perpangkatan. Dengan banyak berlatih mengerjakan contoh
soal psikotes, tentu kita akan mengetahui polanya.
Matematika
adalah ilmu pasti. Matematika sebenarnya sudah tertebak sejak awal.
Contoh soal psikotes
aritmatika:
24556
+ 56781 – 34879 =
|
a. 46458
b. 47451
c. 50765
d. 45907
e. 34528
Setelah menghitung dengan saksama, jawabannya tentu saja 46458.
|
Bagaimana
dengan tes perbandingan? Contoh tes psikologi di buku sudah menjelaskan kalau
tes perbandingan digunakan untuk menilai kemampuan peserta dalam membandingkan dua
atau lebih kuantitas.
Perbandingan
yang dimaksud dapat berupa perbandingan dua bilangan atau dua ukuran. Kemampuan
peserta dalam mengatasi operasi hitung dan aljabar sangat diperlukan di sini.
Dengan
demikian, peserta harus banyak berlatih. Latihan ini dilakukan agar benar-benar
menguasai soal-soal yang akan dihadapi nanti.
Masih
di bagian matematika, ada tes barisan angka dan huruf yang bisa dikerjakan
dengan memperhatikan polanya. Dengan memperhatikan pola yang ada, menjadi lebih
mudah bagi kita untuk menyelesaikan soal.
Sekali
lagi, berlatih contoh soal psikotes sesering mungkin akan sangat membantu. Kita
akan mengetahui dan hafal pola rumusan soal.
Contoh Soal Psikotes Logika Matematis
Logika
matematis akan membahas tentang logika proposisi. Apa maksudnya?
Maksudnya
adalah sebuah kalimat deklaratif yang mempunyai tepat satu nilai kebenaran,
entah itu benar atau salah. Peserta harus jeli memahami kalimat agar tidak
salah menangkap makna yang ingin disampaikan.
Perhatikan contoh berikut ini.
Produksi
teh kita tahun ini meningkat, tapi kualitasnya menurun.
|
a. Teh
kita tidak laku
b. Teh terlalu mahal
c. Kualitas teh tahun lalu lebih baik
d. Kita akan menderita kerugian
e. Kita akan memenangkan persaingan di pasar global
Jawaban yang paling tepat dari contoh di atas adalah c.
|
Tes
psikologi biasanya dilengkapi dengan tes visualisasi spasial. Tujuan tes ini
adalah sebagai alat pengukur kecerdasan spasial atau kecerdasan menganalisis ruang.
Pada umumnya, test ini terbagi menjadi :
|
test Pengelompokan gambar,
|
Kosntruksi bangun ruang,
|
Pencerminan, serta
|
Gambaran umum.
|
Di
sini peserta harus benar-benar teliti dalam mengamati gambar. Jangan mudah
terkecoh pada gambar yang sekilas tampak mirip padahal ternyata tidak
sama.
Demikian
juga saat berhadapan dengan tes pencerminan dan rotasi serta konstruksi bangun ruang.
Sementara, saat mengerjakan tes gambaran umum, peserta harus mampu melihat
keterkaitan antara gambar yang ada.
Dari penjelasan di atas
semakin terlihat kalau calon peserta harus banyak berlatih mengerjakan contoh
soal psikotes. Dengan demikian, peserta tidak akan gugup
lagi ketika harus berhadapan dengan soal sesungguhnya.
Menghadapi
psikotes tentu bukan perkara mudah. Butuh persiapan mental yang cukup matang selain latihan yang
cukup.
Dengan berlatih
mengerjakan soal yang ada di buku, calon peserta menjadi lebih terbiasa dengan
soal yang beragam.
Jika latihan sudah
cukup, biasanya akan berpengaruh kepada rasa percaya diri calon peserta.